HARIAN MERAPI - Kumpulan cerita misteri bersepeda di puncak bukit.
Di tengah perjalanan maryanto kaget mendapat kabar temannya, Santo bahwa ia sudah sampai di warung kopi.
Merasa kelelahan, pedal sepeda pun mulai dipelankan.
Baca Juga: Misteri bersepeda di puncak bukit 1: Biar cepat saat pulang, Maryanto memutuskan lewat jalur setapak
Maryanto memberi tanda kepada Santo yang di belakang.
Mereka berhenti dan Maryanto membuka gawainya, dilihat peta posisinya.
“Harusnya tidak lama lagi kita sampai di jalan aspal. Kamu masih kuatkan San?”
Santo terlihat mengangguk, mereka kembali menaiki dan mengendarai sepedanya.
Tetapi Santo memilih menyalip kawannya dan menempatkan diri di depan.
Kebingungan Maryanto mulai menyeruak, mungkin karena lampu sepedanya makin meredup, sedangkan lampu Santo masih cerlang dan ingin memberi penerangan jalan.
Baca Juga: Misteri pemakaman Gumuk Ledhek 1: Terbangun karena mendengar suara gamelan tengah malam
Lima belas menit perjalanan sudah mereka lalui.
Kini Maryanto kehausan, diminumnya air minum yang dirinya bawa.
Cukup aneh, biasanya Santo tidak betah menahan minum jika bersepeda cukup lama.
Namun tak pernah terlihat Santo meminum kala itu.