Hal itupun diberitahukan kepada istrinya.
Istrinya juga heran tidak tahu dari mana tabung-tabung itu.
Ternyata tabung bambu itu yang memberi Asmara Asih.
Pada malam harinya lebih kurang pukul 24.00 WIB Pak Rana dijumpai istri gaibnya (Asmara Asih) yang mengatakan akan selalu membantu Pak Rana dalam hal mencari nafkah.
Di samping itu Pak Rana diminta ke rumahnya sebulan sekali.
Rumahnya adalah rumah yang digunakan waktu ijab khobul dulu.
Kalau akan datang ke rumahnya Pak Rana disuruh memukul pohon mahoni yang ada di depan rumahnya sebanyak tiga kali.
Semua permintaan Asmara Asih itu disanggupi oleh Pak Rana.
Sesudah satu bulan Pak Rana datang ke rumah Asmara Asih dengan memukul pohon mahoni tiga kali.
Ternyata sesudah memukul pohon mahoni lalu tampak rumah yang bagus.
Asmara Asih sudah menunggu di depan pintu.
Kemudian Pak Rana disuruh masuk. Di meja makan sudah tersedia bermacam macam makanan.
Pak Rana disuruh makan sepuasnya. Selanjutnya Pak Rana disuruh menceriterakan kesulitan-kesulitan kehidupannya.
Dan kesulitan kesulitan itu akan dibantu penyelesaiannya oleh Asmara Asih.