"Mana yang mau menjemput?" tanya orang tersebut.
Fer segera hampiri, karena ia memang sudah ada tugas itu.
Bersama sosok yang menyerupai asisten dosennya itu, Fer segera meluncur. Tapi saat sampai di bulak, ada keanehan.
Sosok yang dijemput itu hilang di tengah bulak dekat jembatan.
Konon, jembatan itu pernah jadi tempat pembuangan mayat tahun lalu.
Fer baru sadar ketika obrolannya tahu-tahu terputus.
Setelah menengok, ternyata orangnya sudah tak ada di belakangnya.
Di tengah kebingunganya, Fer mendapat kabar kalau asdos sudah datang lewat jalur perbatasan.
Ternyata ia baru saja dikerjai oleh asdos palsu.
"Tak apa kalian mendapat salam. Yang penting niat kita baik tanpa mengganggu dan bisa hidup saling berdampingan."
"Mereka juga makhluk Tuhan yang hidup di alam raya!" kata Bu Posko. - Semua nama samaran - (Seperti dikisahkan WA Sutanto di Koran Merapi)*