Kebetulan saat itu anaknya yang besar sedang tidur. Jadi Sela bisa keluasa bermain seenaknya.
Tiba-tiba terdengar suara jeritan yang sangat keras, sampai ibu Sela dan Bu Handi terhenyak dan berhenti ngobrolnya.
Jeritan sela memang keras sekali hingga memekakkan telinga.
Ada apakah gerangan? Ternyata Sela melihat salah satu mainan boneka melotot ke arahnya dan bahkan mencakar sampai berdarah.
Kok aneh? Sela bercerita, selain ada boneka yang mencakarnya, sebelumnya juga ada boneka yang tersenyum yang membuat Sela tertawa terpingkal-pingkal.
Meski begitu tetaplah Sela takut sekali.
Bu Gandi dan ibunya Sela tak habis pikir dengan kejadian yang baru saja berlangsung.
Sejak kejadian yang menakutkan itu, Sela tak nakal lagi. Bahkan ia tak mau lagi bermain dengan semua mainannya. Kini hobi Sela berubah, yakni menggambar. - Semua nama samaran - (Seperti dikisahkan Haura Arzaqi Wijayantri di Koran Merapi) *