Pikiranku masih fokus soal saudaraku yang dirawat di rumah sakit, karena harus mencari surat surat penting agar segala tagihan bisa diklaimkan oleh BBJS.
Setelah perjalanan sekitar 15 menit, suster Tania turun.
Tak lupa ia bilang pada sopir, bahwa uang kembalian nanti diberikan saja pada saya.
"Terima kasih Suster," kataku pada suster Tamiya.
Uang yang diberikan pada sopir Rp 100.000, sehingga sisanya cukup banyak, karena ongkos naik Kopada hanya Rp 10 ribu untuk berdua.
Pak sopir pun menyerahkan kembaliannya kepadaku.
Dalam hati saya bilang, besok ingin main ke rumah suster Tamiya yang baik hati itu.
Keesokan harinya, aku iseng-iseng lewat tempat saat suster Tamiya turun.
Baca Juga: Pengalaman misteri Parto pedagang mainan anak di Purworejo, saat balon meletus tiba-tiba .....
Namun di sana tidak ada rumah.
Adanya serpihan kaca mobil yang rupanya baru saja ada kecelakaan.
Benar juga, setelah aku bertanya pada warga sekitar TKP, ternyata beberapa waktu yang lalu ada kecelakaan yang menimpa sopir Kopada dan satu penumpang yang berprofesi sebagai perawat di rumah sakit.
Kecelakaan tersebut disebabkan karena sang sopir teledor memberikan uang kembalian kepada sang suster, tanpa sadar dengan kecepatan tinggi dan di depannya ada bus.
Tak bisa dihindari, akhirnya Kopada menabrak bus.
Sopir dan suster Tamiya tewas di tempat. Mendengar cerita itu bulu kudukku merinding.