Karena kepepet, Mak Encim tidak peduli.
Hidup menggelandang, tidak ada satu orang pun yang peduli akan nasibnya.
Tidak juga ada yang peduli ketika dia merasakan ada kelainan pada perutnya.
Mak Encim yang tidak punya suami itu merasa heran.
Baca Juga: Pengalaman Pertama Ikut Tirakat di Sendang Wingit, ini yang Dialami Sarjo ........
Ada janin di rahimnya. Namun begitu perutnya yang semakin membuncit itu pun juga tidak dia pedulikan.
Masyarakat di sekitarnya geger ketika suatu malam Mak Encim didapati melahirkan seorang bayi mungil.
Untung ada Bu Mangil yang beringan tangan mau membantu persalinan tersebut.
Atas kejadian itu beberapa warga tersentuh hatinya.
Ada yang memberi pakaian bayi bekas, ada juga yang memberi barang- barang lain yang sekiranya bisa dipergunakan oleh Mak Encim.
“Lha suamimu ada dimana, Mak? Sudah tahu apa belum jika kamu melahirkan?”, tanya Bu Mangil.
Yang ditanya hanya menggelengkan kepala.
Mak Encim benar- benar tidak tahu siapa laki- laki yang menghamilinya.
“Entahlah. Saya juga nggak ngerti kenapa saya menjadi hamil dan kemudian melahirkan”, ujar Mak Encim dengan polos dan tanpa malu- malu.