Nunik segera mengambil piring dan memesan sate dan nasi.
Sambil menunggu sate matang, Nunik duduk dan menyetel lagu dari radio.
Baca Juga: Kejadian Mistis Makhluk Penghuni Batu Akik Kalsedon Diminta Boyongan Pindah Tempat
Aroma sate yang sedang dibakar begitu menggugah selera perut yang sedang lapar.
Nunik jadi membayangkan betapa sedapnya makan sate bersama nasi dan dicampur acar mentimun yang diiris-iris kecil dengan sambal yang pedas.
Ah….rasanya sudah sampai di tenggorokan.
Apalagi udara sangat dingin cocok untuk menyantapnya.
Cukup lama menunggu. Akhirnya sate pun sudah matang.
Nunik segera keluar sambil membawa uang untuk membayar sate.
Baca Juga: Harjo Berbuat Iseng karena Tak Percaya dengan Hal-hal Gaib, Maka ini yang Terjadi .......
Dengan kepala masih mengenakan topi, tukang sate itu menyodorkan sate pesanan Nunik.
Dan Nunik memberikan uang untuk membayar sate tersebut.
Ketika uang sampai di tangan tukang sate, dia membuka topinya dan mukanya melihat ke arah Nunik.
Mata Nunik terbelalak kaget….. karena wajah tukang sate itu terlihat rata!
Dia mengucek-ngucek matanya dan mencoba memastikan penglihatannya.