Beberapa warga bersama ayah Gimin segera ke Mbah Sonto, orang pintar yang tinggal di tetangga desa, dan Mbah Sonto membenarkan, Gimin diajak dolan penunggu Pohon Bulu.
Baca Juga: Cerita Lucu Bertengkar Gara-gara Gonggongan Anjing dan Resep Manjur Agar Panen Padi Bagus
Setelah bertafakur, Mbah Sonto memberikan tambir serta pemukul, berharap warga agar memukul tambir dan peralatan dapur sambil berkeliling Pohon Bulu sambil berucap,
“Balekna anaku, balekna anaku, balekna anaku….”
Itu dilakukan hingga pagi, dan benar ketika Matahari mulai bersinar, tampak Gimin berada di atas pohon Bulu memegang erat salah satu dahannya.
Warga segera mencari tangga, dan cepat-cepat menolong Gimin.
Namun sayang ketika Gimin sampai ke rumah, anaknya susah bicara, ia menjadi gagu, jadi ketika diminta bercerita kejadiannya, ia hanya menjawabnya dengan bahasa isyarat.
Baca Juga: Pengalaman Mistis Digoda Lelembut Penghuni Rumah Bobrok, Ditawari Penghilang Dahaga Ternyata .....
Kini Gimin sudah berumah tangga, namun Gimin pintar memijit, dan laris diundang memijit kemana-mana. (Seperti dikisahkan Bagong di Koran Merapi) *