harianmerapi.com - Cerita Misteri pesugihan kandang bubrah. Rasa penasaran Parjo pun semakin menjadi.
Ia memberanikan diri untuk mencari tahu ruangan apa yang tersembunyi tersebut. Malam itu Parjo nekat mengawasi ruangan yang mencuri perhatiannya dengan bersembunyi di balik sofa.
Tepat malam Selasa Kliwon istri majikannya Bu Marsih nampak wira-wiri di depan ruangan sembari membawa tambir berisi kembang tujuh rupa.
Semerbak aroma kembang tujuh rupa di tambah aroma kemenyan tercium menyengat.
Dari kejauhan tidak nampak jelas isi ruangan tersebut. Tidak lama kemudian ruangan pun terkunci dan lampu dipadamkan.
Parjo yang melihat kejadian tersebut diliputi kecemasan. Pasalnya kejadian tersebut mirip ritual pesugihan.
Jantung Parjo pun berdetak kencang, bahkan ia berpikir jangan-jangan suatu saat ia akan menjadi tumbal.
Parjo pun kembali ke kamar dan berdoa memohon perlindungan. Malam itu tak ada sama sekali cahaya bulan dan bintang.
Baca Juga: Etos Kerja dalam Islam
Rintik hujan dan aroma tanah basah menjadi saksi betapa mencekamnya suasana malam itu. Longlongan anjing terdengar bersahut-sahutan.
Baru kali ini Parjo tidak bisa tidur, terlebih malam Selasa Kliwon. Selama ini malam Selasa Kliwon oleh masyarakat Jawa kerap dikaitkan dengan hal mistik.
Tak heran kerap digunakan untuk ritual atau munculnya para lelembut. Parjo tak henti-hentinya merapal doa, ia berharap malam cepat berlalu.
Keesokan harinya Parjo demam, beruntung ia diperbolehkan untuk beristirahat oleh pak mandor. Parjo demam, tubuhnya pucat pasi.
Melihat keadaan Parjo pak mandor dan teman-temannya pun khawatir perihal penyakit Parjo. Pasalnya selama ini ia tidak pernah sakit.