harianmerapi.com - Suatu ketika saya diajak Wiwid (bukan nama sebenarnya) sahabatku, dolan ke rumahnya di salah satu desa di Wonogiri.
Saya memang belum pernah ke rumahnya, maka saya penuhi ajakannya itu. Kami berdua bermotor sendiri-sendiri.
Tak tahunya perjalananku ketika itu menjadi sebuah pengalaman mistis, karena ada sebuah jembatan misterius.
Maunya saya terus pulang hari itu juga, tapi Wiwid memintaku untuk menginap diajak menikmati akhir tahun di desa.
Permintaan itu lalu saya penuhi. Senang juga menginap di rumahnya. Saya dijamu makan minum bak raja dan menginap gratis. Itulah yang sebenarnya yang membuat saya agak sungkan.
Siangnya aku diajak Wiwid berboncengan ke sebuah desa. Sebelum berangkat saya pamit kepada istri Wiwid dan kedua anaknya.
Sebab menurut Wiwid kami akan menginap di rumah temannya yang membuka usaha sebuah rumah makan.
Wiwid membawa kendaraannya tidak terlalu kencang. Saya senang jadinya karena bisa melihat pemandangan pedesaan yang masih asri alami.
Baca Juga: Bejat! Guru Ngaji Cabuli Muridnya Belasan Orang, Sesama Jenis Pula...
Hamparan sawah yang amat luas, di sana-sini terlihat para petani sedang giat bekerja.
Setelah sekian lama melaju, perut kami keroncongan. Tak urung segera mencari warung makan.
Nah, kami segera masuk ke sebuah warung, karena di pedesaan, menunya pun amat sederhana.
Yakni hanya nasi, sayur, lauk dan minuman. Tapi untuk ukuran pedesaan menu itu sudah dianggap lumayan.
Dan kami pun merasa kenyang atas segala sajian itu. Setelah beristirahat sejenak kamu segera meneruskan perjalanan.