Baca Juga: Telinga Disumpal Headset Terdengar Suara Allahu Akbar Menggelegar dan Gagal Menikmati Pisang
Malam itu hujan gerimis, mereka melintasi daerah yang tampak seperti perkebunan karet. Suasana mendadak terasa mencekam.
Entah kenapa Wangsa merasa merinding. Dia mencoba menenangkan dirinya.
Wangsa lalu memperhatikan jalan di depan mereka. Jalan yang gelap tanpa penerangan itu seolah tak berujung.
Pohon-pohon di sisi jalan tersebut terlihat berkelebat terkena sorot lampu mobil mereka.
Tak begitu jauh di ujung jalan dekat tikungan, sorot lampu mobil mereka menerangi sesuatu. Sesuatu yang menurut Wangsa tidak lazim: seorang perempuan yang berpayung tampak sedang berdiri di sisi kiri jalan.
Si perempuan bergaun merah. Warna yang sama dengan warna payungnya. Rambut perempuan bergaun merah itu panjang dan dibiarkan lurus tergerai menutupi wajahnya. (Seperti dikisahkan Pandu Eka Prayoga di Koran Merapi) *