harianmerapi.com - Dalam kisah misteri arwah minta payung, ada yang melihat arwah Pak Karsa hadir saat kenduri peringatan 100 hari meninggalnya.
Setelah acara kenduri peringatan 100 hari bubar, Pak Karsa menghilang. Semua tidak ada yang bisa melihat Pak Karsa kecuali Pak Jalil.
Kemudian Pak Jalil memberi tahu kepada pengikut kenduri bahwa ia melihat Pak Karsa ikut kenduri tetapi akan menegur mulutnya terasa kram.
Baca Juga: Arwah Minta Payung 1: Ketagihan Togel, Pengambil Nira Tak Tahan Utang Menumpuk Nekat Bunuh Diri
Menjelang kenduri peringatan 1000 hari, arwah Pak Karsa menemui istrinya, anaknya yang setuju makam Pak Karsa diberi batu nisan, demikian juga anaknya yang tidak setuju makam Pak Karsa dipasang batu nisan.
Sebulan sebelum selamatan peringatan 1000 hari istrinya Pak Karsa bermimpi didatangi almarhum Pak Karsa berpakaian putih memakai ikat kepala warna coklat.
Ia berpesan kepada istrinya: “Jagalah Bu anak kita baik-baik dan doakan saya agar saya bisa sampai tujuan dan kirimilah saya payung”.
Gragap istri Pak Karsa bangun waktu itu sudah pukul 02.00 WIB. Dia lalu duduk memikirkan makna mimpinya itu lebih lebih tentang minta kiriman payung itu.
Baca Juga: Arwah Minta Payung 2: Akhirnya Berhasil Bunuh Diri, pada Peringatan 100 Hari Meninggal Ikut Kenduri
Dua minggu menjelang selamatan 1000 hari Pak Karsa tengah malam dalam keadaan setengah tidur salah satu anaknya Pak Karsa yang setuju makam Pak Karsa dipasang nisan melihat gelebat Pak Karsa memakai pakaian kumal bilang pada anaknya:
“He anak anakku yang baik hati selalu doakan saya, saya dalam bahasa Jawa nglembara kelunta lunta lewat jalan yang panas tiada pepohonan kirimilah payung agar aku cepat sampai tujuan”.
Gragap anaknya bilang : “Saya ini mimpi atau beneran?”
Kemudian ia duduk dan memikirkan makna mimpinya itu. Dan yang selalu ia ingat permintaan ayahnya itu
“Apa yang dimaksud payung itu?” Payung sesungguhnya atau hanya lambang saja.