harianmerapi.com - Kisah misteri roh halus yang cemburu berlatar belakang pembuatan sinetron di Pantai Senggigi Mataram.
Gelap dan begitu mencekam, tetapi tubuh Kinanti tak bergerak. Ia tak sadarkan diri. “Kamu dimana Dimas?”
“Dimas bersamaku, jangan engkau rebut dia dari sisiku.”
Baca Juga: Roh Halus yang Cemburu 1: Shooting Sinteron di Pantai Senggigi, Sang Sutradara Itu Tiba-tiba Pergi
Entah berapa lama Kinanti tak sadarkan diri. Kini ia duduk di pinggir ranjang. Sinar cahaya telah merobek, menembus pandangan gorden jendela kamarnya.
Kinanti sadar, sinar itu bukanlah lampu. Cahaya pagi telah membangunkannya. Jadi semalam ia telah tertidur dan betul-betul tak sadarkan diri.
Tetapi bayangan wajah seorang perempuan telah mengusik pikirannya, perempuan dengan wajah mirip dirinya. Apa arti dari mimpinya semalam, tetapi kenapa hal tersebut begitu jelas.
Di sudut kamar hotel, sebuah pigura lukisan terpasang. Gambarnya pun kelihatan abstrak. Kinanti tak mampu menerka, itu lukisan apa.
Tetapi apa pedulinya dengan lukisan itu. Ia bergegas menuju kamar mandi, mungkin setelah mandi rasa penat tubuhnya akan hilang.
Kinanti merasa begitu segar setelah mandi. Ada sedikit keanehan, ketika Kinanti berkaca di sudut kamar.
“Bukankah di tembok ini tadi ada lukisan?”
Ia bergegas meninggalkan kamarnya menuju resto. Mungkin setelah makan, bisa membuat pikirannya tenang. Tidak ada keanehan yang dirasakannya di sekeliling resto.
Hanya di salah satu sudut resto, ia melihat ada seorang wanita duduk sendiri menghabiskan santapan yang ada di hadapannya.
“Kenapa wanita itu begitu mirip denganku?” gumam Kinanti dalam hati.
Ia betul-betul sulit untuk menghapus kejadian aneh yang terjadi semalam. Langkahnya gontai meninggalkan resto hotel.
