harianmerapi.com - Tidak antara lama tercium bau harum, hilangnya bau harum muncul seorang wanita cantik di depan Joni. Tak disangka itulah awal perjanjian Joni dengan peri.
“Siapa namamu apa kesulitanmu?” tanya wanita cantik itu. Kemudian Joni menjawab: “Nama saya Joni kesulitanku sebagai debt collector banyak nasabah yang tidak mau bayar”.
Kemudian wanita cantik itu sanggup membantu dengan beberapa syarat yaitu: 1. Harus berlaku jujur, 2. Menyediakan bunga selasih dan darah ayam cemani,
Baca Juga: Melanggar Perjanjian dengan Peri 1: Debt Collector Nagih Utang Malah Ditantang Berkelahi
3. Sanggup bermesraan dengannya sebulan sekali setiap malam Jumat Kliwon pukul 01.00 WIB dini hari. Dan membawa kesukaannya yaitu bunga selasih dan darah ayam cemani.
Tempatnya juga di bawah pohon serut itu. Semua syarat itu disanggupi oleh Joni. Kemudian Joni disuruh mendekat pada wanita cantik itu.
Dan wanita cantik itu bilang : “Ngangakan mulutmu dan saya oleskan minyak pengasihan di bibirmu”.
Joni pun mengangakan mulutnya, pada waktu minyak dioleskan pada bibirnya “byar” matanya terbuka merasa terang benderang. Bersamaan itu wanita cantik tadi menghilang.
Baca Juga: Mengenal Allah Melalui Penciptaan Alam Semesta
Joni merasa heran atas kejadian itu dan ia rasakan sebagai mimpi. Iapun segera pulang meninggalkan tempat itu. Sampai di rumah ia masih memikirkan kejadian yang dialami itu.
Pagi harinya ia mulai bekerja, setiap datang ke rumah nasabah ia selalu disambut gembira dan nasabah pasti bayar. Nasabah selalu mengiyai semua yang dikatakan Joni.
Dengan pengasihan yang ada di bibir Joni setiap orang yang bicara dengan Joni mesti tertarik termasuk pencoleng yang dulu pernah mengajak Joni berkelahi sekarang baik dengan Joni. Bahkan utangnya di Koperasi sudah dilunasi.
Karena setorannya lancar Joni kerap kali mendapat bonus dari koperasi dan diberi gaji lebih besar dari teman-temannya.
Pada malam Jumat Kliwon iapun memenuhi apa yang menjadi permintaan wanita cantik yang telah memberi pengasihan itu.