Di meja makan, Samad mengambil segelas teh hangat yang telah disiapkan istrinya. Dia pun masuk ke dalam kamar untuk berganti pakaian.
Kemeja hem berwarna putihnya telah terlepas, lalu dia menurunkan celana panjang berbahan kain. Saat itu, saat celana panjang berwarna hitamnya telah terlepas, Samad terhenyak. Ada sesuatu di paha kirinya.
Sesuatu yang membuat wajah Samad terlihat mengernyit. Dia bingung. Ada bekas cakaran di paha kirinya. Dalam perjalanan pulang ke rumah, luka tidak terasa.
Baca Juga: Wewe Pengin Punya Suami 1: Menempati Rumah Baru yang Ternyata Angker
Namun, setelah membuka celana panjang, mendadak ada rasa perih. Kendati tidak terlalu parah, luka semacam cakaran itu membebani pikiran Samad.
Luka di paha kiri Samad masih membekas sampai kini setelah diobati. Atas kejadian itu, Samad mendapatkan alarm. Dia tidak mau lewat jalan di wilayah Kemuning kalau malam-malam pulang dari kantor. (Seperti dikisahkan Hendra Sugiantoro di Koran Merapi) *