harianmerapi.com - Antara percaya tidak percaya, orang dulu suka memiliki 'pegangan' yakni kemampuan linuwih tak kasad mata. Salah satunya adalah sosok macan, yang bisa diminta pertolongan termasuk dipakai untuk kendaraan.
Di desa, hiduplah seorang kakek-kakek, Mbah Sumo. Usianya yang tua masih disegani karena dikenal sakti. Sebenarnya kehidupannya tidak mencolok.
Rumahnya biasa saja. Baju yang dipakainya biasa saja. Bermula dari bisik-bisik, dari cerita, dari obrolan, dari desas-desus. Mbah Sumo diakui memiliki “pegangan".
Baca Juga: Enam Pilar Kebahagiaan Berkeluarga, Salah Satunya Menciptakan Kehidupan Beragama
Para orang tua meyakini hal tersebut. Anak-anak muda pun percaya setelah mendengar omongan dari orang-orang tua. Bersosialisasi bertahun-tahun, warga sekitar dari berbagai usia tidak membantah “pegangan” Mbah Sumo.
Mbah Sumo bisa pergi kemanapun dengan kendaraan macan. Berbulu dan bersurai keemasan. Konon, “pegangan’ itu didapatkan Mbah Sumo saat bersemedi di hutan.
Di masa mudanya, Mbah Sumo ikut perguruan kanuragan. Salah satu ujiannya, setiap murid diarahkan untuk berbicara dengan alam. Murid-murid diwajibkan berdiam diri di hutan lebat selama setahun.
Tanpa membawa bekal apapun. Makan dan minum harus mencari sendiri di hutan. Pantangannya, tidak boleh membunuh binatang.
Baca Juga: Cara Asyik Belajar Plat Nomor Mobil dan Kaca Mobil Pecah Dua kali di Tempat Sama
Menurut gurunya, murid yang berhasil dalam lelaku itu akan bertemu dengan sosok makhluk yang sefrekuensi dengan jiwanya.
Dan Mbah Sumo berhasil dalam lelaku itu di antara banyak murid yang gagal menahan godaan. Mbah Sumo mendapatkan pendamping berupa seekor macan.
Tidak ada keterangan jelas mengenai fungsi dan guna macan itu. Hanya kecerobohan sedikit saja yang bisa membocorkan hubungan Mbah Sumo dengan macan itu.
Satu kebocoran itu adalah kegunaan macan untuk mengantar Mbah Sumo bepergian. Anak nomor duanya yang bekerja di Jakarta pernah tertimpa sebuah kasus berat minta bantuan orangtua.
Tidak ada sepekan, Mbah Sumo di cakruk tiba-tiba keceplosan bahwa urusan anaknya sudah beres. Dia mendatangi anaknya di Jakarta dan menyelesaikan urusan.