harianmerapi.com - Setelah mengambil buku, Satrio dan Putra bergegas keluar kelas sebelum terjadi sesuatu atau hal-hal yang tidak mereka inginkan.
Akan tetapi, Putra yang penasaran dengan penunggu sekolahnya mengeluarkan HP untuk merekam sekelilingnya. Ia berharap ada penampakan sosok perempuan yang bisa terekam di ponsel.
"Hush ... jangan macam-macam kamu, Dik. Kita ini cuma berdua loh," ucap Satrio memperingati adiknya yang memang suka usil.
"Siapa tahu ada yang lewat, Bang." Putra terkekeh tanpa rasa takut sedikit pun.
Putra tetap saja merekam suasana sekolahnya yang mencekam sampai gerbang depan. Barulah saat Satrio menyalakan motornya, Putra menghentikan rekamannya.
Sesampainya di rumah, Putra mengajak abangnya untuk melihat hasil rekamannya. Awalnya, tidak ada hal ganjil dari hasil rekamannya.
Sampai pada rekaman yang memperlihatkan koridor depan laboratorium kimia. Ada sesosok perempuan berbaju putih dengan rambut panjang yang menjuntai sampai ke lantai yang menutupi wajahnya, sedang berdiri menghadap pintu laboratorium.
Saat Satrio dan Putra terdiam mengamati sosok perempuan berbaju putih tersebut. Ponsel milik Putra tiba-tiba mati. Putra sudah berulang kali mencoba menyalakannya tapi ponselnya tak kunjung menyala.
Ia juga sudah mencoba mengecas ponselnya. Tapi, hasilnya nihil. Ponselnya belum juga bisa dinyalakan.
Keesokan harinya, sepulang sekolah. Putra mengajak Satrio pergi ke tempat service HP. Hampir sejam mereka menunggu. Hasilnya pun sama. Ponsel milik Putra tak bisa diperbaiki.
"Ini aneh, Mas. Kerusakannya tidak terdeteksi oleh komputer. Tapi, ponselnya tidak bisa dinyalakan," ucap Rio (nama samaran), tukang service HP.
Setelah menjelaskan kejadian sebelum ponselnya mati. Rio mengatakan kalau ponsel milik Putra rusak setelah digunakan untuk menyimpan video penampakan.
Kemungkinan sosok yang terekam kamera tersebut tidak terima sehingga ponselnya dibuat mati dan tidak bisa lagi dinyalakan supaya hasil rekamannya tidak disebarluaskan.
Baca Juga: 4 Langkah Menciptakan Rutinitas Belajar yang Nyaman untuk Anak
"Tidak semua video penampakan bisa disebarluaskan, Mas. Karena terkadang mereka tidak terima jika privasinya diganggu atau aktivitasnya disebarluaskan. Ya, sama halnya seperti manusia yang tidak suka diganggu privasinya, Mas. Mas juga harus hati-hati. Karena tidak terima, mereka juga bisa mengganggu kita," ucap Rio yang membuat Satrio dan Putra langsung bergidik ngeri. (Seperti dikisahkan Ni'matus Sholihah di Koran Merapi) *