harianmerapi.com - Keberhasilan anak tidak terlepas dari dukungan orang tua yang senantiasa membimbing dan mendampingi selama proses belajar.
Dengan kemampuan mengendalikan diri yang belum optimal, ada kalanya rasa enggan dan jenuh dalam belajar menguasai si kecil dan proses belajar pun jadi terhambat.
Hal ini dapat disebabkan karena beberapa faktor, seperti gaya belajar yang tidak sesuai, lingkungan yang tidak mendukung, atau pembelajaran yang tidak sesuai dengan minat dan bakatnya.
Baca Juga: Begini Cara Darius Sinathrya dan Dona Agnesia Ajari Anak Berbelanja
Untuk itu, orang tua mengemban peranan penting untuk mendampingi dan memotivasi anak, terlebih yang tengah menginjak bangku sekolah dasar, agar semangat belajar si kecil dapat terus tumbuh dan proses pembelajaran berjalan semakin efektif.
Simak empat kiat cerdas untuk tingkatkan semangat belajar anak dengan membangun rutinitas sehat, dikutip dari siaran resmi Sekolahmu, Senin (24/1/2022).
Tentukan agenda belajar yang tepat
Langkah pertama untuk membangun kebiasaan belajar yang konsisten adalah dengan menentukan waktu belajar yang tepat. Rencanakan agenda keseharian anak dengan porsi yang sesuai dengan kemampuan anak dan orang tua.
Sebelum menentukan agenda belajar, carilah waktu yang tepat bagi si kecil agar proses belajar bisa berjalan semakin efektif. Tidak perlu terlalu lama, belajar efektif bisa dilakukan dalam waktu 1-2 jam per hari yang mencakup pengulangan materi, mengerjakan PR, atau membaca materi yang akan dibahas keesokan harinya di sekolah.
Berikan metode pembelajaran yang mengasyikkan
Tidak semua anak menikmati metode pembelajaran yang sama. Maka dari itu, orang tua perlu tahu metode belajar mana yang paling sesuai dengan si kecil agar kegiatan belajar di rumah semakin menyenangkan.
Banyak metode pembelajaran yang dapat dicoba untuk mengetahui metode mana yang paling cocok untuk anak, seperti dengan diskusi, eksperimen, demonstrasi, ceramah, debat, peta konsep, pembelajaran daring, hingga blended learning. Blended learning adalah sebuah metode pembelajaran yang tergolong baru, yaitu dengan cara menggabungkan strategi pembelajaran tatap muka dan pembelajaran jarak jauh atau daring.