Horor Jurig Jarian (Hantu Sampah) 4: Ternyata Wanita Penjaga Kedai Kopi itu Arwah Korban Tertabrak Truk

photo author
- Senin, 22 November 2021 | 22:00 WIB
Wajah wanita yang ternyata Jurig Jarian atau hantu sampah itu meleleh. (Ilustrasi Sibhe)
Wajah wanita yang ternyata Jurig Jarian atau hantu sampah itu meleleh. (Ilustrasi Sibhe)

harianmerapi-com - Geluduk semakin menjadi, air hujan menderu deras. Bergegaslah Malik memasuki bangunan itu untuk berteduh. Dengan napas yang terpenggal-penggal duduklah dirinya di kursi sambil menahan gigil.

“Eh pelanggan lagi...” ucap wanita penjaga kedai kopi. ”Ini kopinya diminum,” lanjutnya sambil meletakkan segelas minuman kopi di meja saji.

“Anu Bu, saya engga ngopi. Saya pengen pesan yang lain saja.” Namun Malik menatap genangan kopi itu. Air liurnya menetes, segera direnggut gelas itu dan mengulangi untuk meneguk minuman itu sampai habis.

Baca Juga: Ibu Tak Sengaja Makan Ikan Hidup dan Kiat Jitu Menghilangkan Binatang Tengu di Kemaluan Anak

Wanita itu tersenyum lebar dan tertawa seakan puas hingga matanya melotot sampai-sampai meneteskan darah.

Tawanya menjadi-jadi disertai gemuruh petir bak keranjingan sesuatu. Malik yang sadar akan keanehan wanita itu pelan-pelan mundur untuk meninggalkan kedai kopi tersebut.

Tetapi saat hendak mundur untuk pergi, hujan semakin riuh. Atap kedai kopi terlihat bocor deras dan membasahi wanita itu.

Baca Juga: Rumahku Bukan Surgaku 12: Pembantu Pergi Membawa Rahasia Kehamilannya

Mata Malik terbelalak, ketika kepala wanita itu penyok seakan meleleh bak kertas lalu menjalar ke tubuhnya.

Tidak hanya itu, dinding kedai kopi serta seluruh isinya juga ikut lumer karena diguyur hujan.

Aroma busuk tercium oleh hidungnya, seperti bangkai segar yang membunca. Meski separuh badan meleleh, wanita itu tetap berjalan mendekati Malik dengan jalan yang terbata-bata.

Baca Juga: Ritual Tepung Alam Eling Purwa 2: Bermakna Mengenal Sifat dan Tanda-tanda Alam Sekitar Gunung Merapi

Sosok itu berusaha memberikan kopi untuknya hingga suara gemericik kaca bergetar kencang sambil tersenyum.

Di tengah hujan, Malik mundur ketakutan hingga terjatuh tak sanggup berdiri. Teriaklah dirinya dengan sangat kencang membersamai petir yang mengguncang keras.

Duarrrr!!! Gluduk-gluduk!! Suara petir membuat mata Malik memejam. Diliriknya pemandangan di depan. Hanya gelap dan air hujan yang masih lebat, tidak ada bangunan kedai kopi dan wanita penjual kopi yang meleleh.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB

Cerita misteri gendruwo ikut ronda mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 21:00 WIB
X