kearifan

Lintang Johar 1: Kehadiran Sutawijaya Mengobati Kehampaan Sultan Hadiwijaya

Senin, 9 Agustus 2021 | 07:21 WIB
Kehadiran Danang Sutawijaya mampu mengobati kehampaan hati Sultan Hadiwijaya. (Ilustrasi Pramono Estu)

JEJAK-JEJEAK kejayaan masa silam masih tergambar jelas dalam dimensi ruang yang lain. Situs Gilang Lipuro menjadi saksi sejarah lahirnya Kerajaan Mataram Islam.

Di tempat tersebut merupakan tempat Panembahan Senopati atau biasa dikenal dengan nama Danang Sutawijaya bermunajah kepada Sang Pencipta. Di sanalah ia mendapatkan Lintang Johar yang melatarbelakangi cikal bakal Mataram Islam.

Lintang Johar dipercaya sebagai ilham yang diberikan Sang Pencipta kepada Danang Sutawijaya untuk mengemban amanah menjadi seorang raja. Kisah tersebut bermula pada tahun 1586. Panembahan Senopati merupakan orang di balik lahirnya kerajaan Mataram Islam. Ia merupakan keturunan Pajang, Demak, Majapahit, Daha, dan Jenggala.

Baca Juga: Pria Jomblo Dikerjain Makhluk Cantik

Panembahan Senopati merupakan putra sulung dari pasangan Ki Ageng Pamanahan dan Nyai Ageng Pamanahan. Ibunya adalah adik dari Ki Juru Martani. Ia tumbuh menjadi anak yang menyenangkan hingga pada suatu ketika ia diangkat anak oleh Sultan Hadiwijaya dari Pajang.

Ki Ageng Pamanahan dan istrinya Nyai Ageng Pamanahan pun tidak keberatan. Hal tersebut dikarenakan hubungan mereka sudah sangat baik layaknya kakak beradik.

“Kanda, saya berjanji akan merawat Danang Sutawijaya layaknya darah daging saya.”

“Sungguh kami tidak keberatan, justru kami sangat senang anak kami mendapat kasih sayang yang besar.”

Baca Juga: Bulus Penghuni Sungai Widas itu Minta Dikembalikan

Kehadiran Danang Sutawijaya mampu mengobati kehampaan hati Sultan Hadiwijaya yang tidak memiliki keturunan. Kemudian ia dibesarkan dengan penuh kasih sayang. Setelah dewasa Danang Sutawijaya diberi tempat tinggal di sebelah utara pasar.

Hal tersebut menjadikan Danang Sutawijaya dikenal dengan sebutan Raden Ngabehi Saloring Pasar. Hadiwijaya begitu menyayangi Danang Sutawijaya seperti anaknya sendiri.

Suatu hari terjadi pemberontakan yang dipimpin Adipati Arya Penangsang dari Jipang Panolang atau saat ini dikenal dengan nama Kabupaten Blora. Sultan Hadiwijaya tidak tinggal diam melihat petumpahan darah terjadi dimana-mana dan sangat menyengsarakan rakyat.

Baca Juga: Menggapai Kebermaknaan Hidup Era Pandemi Covid-19

Ia pun memerintahkan pasukan untuk menumpas pemberotakan. Penyerbuan Pajang ke Jipang Panolan tidak berbuah manis. Penyerangan di bawah pimpinan Ki Panjawi berhasil dipukul mundur oleh Arya Penangsang. Rupanya kekuatan Arya Penangsang tidak dapat dianggap enteng. Ia bukanlah lawan yang sepadan. (Ditulis: Iis Suwartini UAD)

Tags

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB