HARIAN MERAPI - Kisah pengalaman mistis Bik Inah pengasuh Doni yang asyik ngobrol hingga menjelang Maghrib
Tiba-tiba kereta dorong Doni hilang entah kemana.
Pak Gono dan istrinya bekerja, sampai rumah biasanya sore.
Anaknya yang baru berusia empat tahun dipercayakan pada Bik Inah pengasuhnya.
Dan tugas Bik Inah hanya mengasuh saja agar si kecil tidak rewel karena tugas mengatur rumah, memasak dan mencuci pakaian ada Bik Suti yang mengerjakan.
Hampir setiap sore sambil memberi makan Doni, Bik Inah selalu mengajak berjalan-jalan di taman yang tidak jauh dari rumah.
Di sekeliling taman itu banyak ditumbuhi pohon-pohon beringin besar, dan setiap pohon dikelilingi pagar agar menambah keindahan taman.
Pagar-pagar itu berlobang-lobang berbentuk ornamen-ornamen.
Banyak anak-anak di situ, mereka senang, karena di taman itu banyak permainan anak-anak, ada ayunan, plosotan, naik turun tangga, dan semua memang disediakan gratis.
Juga ada jalan-jalan yang dapat dipergunakan untuk sepedaan bagi anak-anak yang membawa sepeda roda tiga, atau kereta dorong.
Sore itu Bik Inah membawa kereta dorong, sambil menyuapi Doni, sesekali ia mendorongnya.
Namun ketika hari menjelang sore, kebetulan Bik Inah dicari saudaranya. "Kok tahu jika aku disini," tukas Bik Inah.
Saudaranya mengatakan tadi disuruh kemari oleh yang ada di rumah.