Sanen mulai merasakan ada hal yang aneh, “Apa anak itu sudah turun? Kok tidak ada suara?”
Tiba-tiba, kaca mobilku diketuk oleh seorang ibu.
Sanen kaget bukan kepalang, lalu membuka kaca jendela mobil.
“Pak, berapa ongkosnya?” tanya ibu itu.
Sanen tidak menjawab pertanyaan ibu itu karena masih diliputi kaget dengan kejadian itu.
“Anaknya ke mana, bu?”
“Anak saya sudah meninggal tahun lalu memang kadang-kadang pulang ke rumah, terima kasih ya pak, sudah diantarkan,” sahut ibu itu sambil menyodorkan uang jasa. (Seperti dikisahkan Rhestra di Koran Merapi) *