HARIAN MERAPI - Kisah tentang rumah produksi yang tengah membuat sinetron genre horor.
Tepat di malam Jumat Kliwon tiba-tiba ada lelembut yang ikut akting dan bikin merinding seluruh crew film.
Di sebuah kawasan pedesaan, Rumah Produksi “Jelita Surya Kusuma” (bukan nama sebenarnya) sedang memproduksi sinetron berseri dengan genre horor.
Tiba-tiba salah satu pemeran pembantu jatuh sakit.
Sang Sutradara kelabakan. Lalu menugaskan Astuti (nama samaran), asisten Sutradara, untuk segera mencari penggantinya.
Karena kejar tayang, buru-buru Astuti mengontak Yunie (nama samaran), saudara sepupunya untuk menggantikan pemeran tersebut.
Astuti sadar jika Yunie, kemampuan aktingnya hanya pas-pasan saja. Beruntung, Sang Sutradara tidak keberatan dengan kondisi itu.
Malam itu adalah malam Jumat Kliwon. Astuti beristirahat di dalam kamar sebuah rumah besar, kuna milik warga setempat.
Rumah tersebut disewa oleh Rumah Produksi dijadikan base camp untuk tempat istirahat para kru.
Tidak tahu darimana datangnya, tiba-tiba sesosok perempuan cantik berdiri di hadapannya.
Tangan kirinya berkacak pinggang. Jari tangan kanannya menunjuk dirinya. Jelas sekali perempuan itu menahan amarah.
“Apa tidak keliru anda memilih Yunie? Soal berakting, aku jauh lebih piawai katimbang dia”, ujar perempuan cantik itu dengan ketus.
Tidak disuruh, perempuan itu terus saja mempertontonkan kepandaiannya dalam berakting.