Miharja dan keluarganya menggelar acara syukuran atau hajatan, sambil mengirim
doa.
Baca Juga: Tradisi membuat kue apem di bulan Ruwah, 'leluhur' hanya mau makan sesaji buatan sang istri
Dan sejak saat itu, tidak terdengar lagi suara mesin mobil dan suara lirih wanita di tengah malam.
Miharja heran, kenapa perempuan itu menunggu mobilnya! (Seperti dikisahkan Vito Prasetyo di Koran Merapi) *