Mereka berdua bergegas ke lapangan.
Lapangan desa memang sepi. Penerangan sangat terbatas.
Ditambah ada pohon randu alas di 100 meter selatan lapangan.
Terkenal angker jadi jarang ada orang yang berani kesana. Cocok untuk mojok sambil menikmati jamu (minuman keras).
"Sini, sini, Kang. Kita dapat traktiran dari Narto nih. Malam ini kita enak-enak." kata Joko bersiap dengan dua botol jamu.
"Wahh.. wahh.. Narto ini memang pengertian sekali. Tau aja kita lagi stres nganggur. Butuh refreshing," jawab Bejo sumringah.
Kenikmatan minuman keras mulai merasuki tubuh mereka. Efek banyak minum hingga Bejo ingin kencing.
Setengah sadar dia berjalan ke selatan lapangan. Dia tak sadar kencing tepat di bawah pohon randu alas.
Setelah buang hajat dia segera kembali ke tempat teman-temannya.
"Jok.. Joko.. lihat itu di belakang Kang Bejo ada putih-putih terbang." kata Narto.
"Kang Bejo.. di belakangmu ada apa?" teriak Joko.
"Apa?" Bejo segera medongak kebelakang.
Gandrik.