Ayah Melati yang awalnya bingung mempersilakan tukang urut setelah mendapat penjelasan.
Melati sempat menolak pada Ayahnya, tapi kemudian ia menurut saja karena tidak dapat membantah perintah orang tua.
Melati diminta berdiri menghadap dinding.
Tukang urut merapalkan kata-kata yang tidak diketahui artinya oleh Melati.
Ketika tukang urut memijat bagian belakang lututnya, Melati merasa pusing seperti akan pingsan.
Tapi, tidak lama kemudian kesadarannya kembali pulih seiring dengan berakhirnya prosesi dengan tukang urut.
Tukang urut mengatakan bahwa Melati ada 'isinya' berupa seekor harimau.
Melati dan juga orang tuanya kaget bukan main.
Setelah malam itu, Ayah Melati tidak pernah lagi memanggil tukang urut tersebut.
Kepada saya, Melati bercerita.
Meskipun awalnya ia sempat menolak penjelasan yang diberikan tukang urut, tapi kemudian Melati teringat akan suatu hal.
Ada rutinitas baru yang dilakukan Melati dalam satu tahun belakangan.
Ia rutin melakukan latihan pernapasan bersama teman-temannya di perguruan pencak silat.