“Bukan masalah percaya dan tidak percaya ini adalah tradisi leluhur yang perlu dilestarikan. Jadi diniatkan saja nguri-uri budaya.”
Pernyataan ibu rupaya dapat diterima Nur. Keesokan harinya ritual pun digelar.
Baca Juga: Setelah datang tiga kali setiap malam Jumat Kliwon, lelaki gempal itu melamar Jum, ternyata ........
Para remaja mengiringi Nur menuju belik. Sesampainya di belik Nur mulai ragu, aura mistik begitu kental.
Belik itu berada di bawah pohon besar yang Nur sendiri tidak pernah melihat sebelumnya.
Tempatnya begitu lembab dikelilingi pohon-pohon rindang.
Satu persatu keluarga mulai mengguyurkan air di tubuhnya.
Sejak tadi pandangan mata Nur tertuju pada dasar belik. Seperti ada sesuatu di dalam sana.
Nur pun lebih fokus mengamati belik ketimbang prosesi siraman.
Baca Juga: Cerita misteri Kang Pargi lelaki jomblo dapat salam dari kekasih hati tapi malah sedih, kenapa?
Tidak lama kemudian ada yang berenang ke permukaan.
Pikiran Nur mulai tidak karuan karena banyak rumor yang beredar bahwa belik tempat sekarang ia berada memiliki penunggu dari alam lelembut.
Nur pun terus mengamatinya, sedikit demi sedikit mulai nampak wujudnya.
Hampir saja ia terkejut ternyata yang muncul hanyalah sekor ikan lele berwarna putih.
Sesampainya di rumah Nur mulai mencari tahu tentang lele putih.