Pedang tersebut pada bagian tengah bilahnya terdapat dua garis memanjang dari ujung sampai ke gagang pedang. Fungsinya adalah untuk mengalirkan darah korban.
Baca Juga: ASEAN Para Games 2022, Tim sepak bola Indonesia kalahkan Thailand 3-2
Kemudian, di bagian gagang pedangnya terdapat gambar burung yang pada zamannya merupakan patung.
Namun Abu Bakar tak pernah mengkultuskan burung maupun pedang, kecuali hanya menggunakannya sebagaimana fungsinya.
Kecuali Pedang Dzu Al Faqar, Abu Bakar Ali juga memiliki pedang lain yang terkenal, yaitu Pedang Al-Hatf, Beratnya 12 kilogram dengan panjang mencapai 1,5 meter.
Pedang itu bertuliskan Surat Al-Fath yang menceritakan peperangan melawan kaum kafir Quraisy.
Pedang lain yang terkenal adalah milik Umar Bin Khattab. Beratnya 4 kilogram dengan panjang 1, 4 meter.
Pada bagian ujungnya bercabang dua dan bilah pedangnya bertuliskan nama Umar bin Khattab.
Pedang tersebut juga digunakan dalam Perang Badar dan Perang Uhud.
Baca Juga: Diprotes maysarakat, Kominfo buka layanan Paypal untuk sementara
Umar bin Khattab bersama pedangnya menjadi terkenal, karena di bawah kekhalifahannya Islam mampu menaklukkan Mesopotamia dan sebagian daerah Persia.
Bahkan, juga mengambil-alih Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara dan Armenia dari Kekaisaran Romawi-Byzantium. Pada zaman itu, Persia dan Romawi merupakan dua negara adikuasa.
Namun, Umar Bin Khattab bernasib naas. Ia dibunuh pada saat melakukan sholat subuh.
Umar bin Khattab ditusuk belati dari belakang oleh Abu Lukluk yang dendam kepada Umar Bin Khattab karena mengalahkan Persia. Peristiwa ini terjadi pada 25 Dzulhijjah 23 H/644 Masehi.
Abu Lukluk alias Fairuz kemudian ditangkap, dan kedudukan Umar Bin Khattab sebagai khalifah kedua Islam digantikan oleh Utsman bin Affan.