kearifan

Mataram Dilanda Pedut Hitam 2: Membangun Masjid di Banyumas, Bingung Tiang Calon Penyangga Selalu Miring

Sabtu, 25 Juni 2022 | 13:10 WIB
Ilustrasi Mataram Dilanda Pedut Hitam: Membangun Masjid di Banyumas, Bingung karena Tiang Calon Penyangga Selalu Miring (Pramono Estu)

Sesampainya di tempat lokasi pembangunan masjid Raden Nitipraya tidak langsung bekerja, minta waktu untuk ‘ngeningake cipta’ mohon petunjuk dari Yang Maha Kuasa mengingat pekerjaan yang berat.

Baca Juga: Kejadian Mistis Mancing di Kali Progo Dapat Kodok Kuning, Tapi Bencana Terjadi Ketika Dibawa dan Dipelihara

Oleh rakyat Banyumas dikiranya Raden Nitipraya ogah-ogahan,karena tidak berhasil menuntaskan pekerjaan bahkan dianggap malas.

Terjadilah salah paham, terjadilah adu fisik antara Raden Nitipraya dengan rakyat Banyumas yang dimenangkan Raden Nitipraya.

Raden Nitipraya lantas semedi duduk bersila di tengah-tengah tempat pembangunan masjid, melakuka ‘ngragasukma’.

Ketika sukma berpisah dengan badan, sukmanya Raden Nitipraya tahu bahwa di tempat pembangunan masjid itu ada makhluk halus yang bersifat jahat.

Makhluk halus yang bersifat jahat itu mengaku penjilmaan Adipati Kalang yang ingin menuntut balas kepada Raden Rombakbaya anak Ki Ageng Kedung lumbu.

Terjadilah perang antara Raden Nitipraya dengan jin penjilmaan Adipati Kalang, namun karena ‘keseser’ maka jin Adipati Kalang lantas terjun tau ‘ambyur’ di sungai atau Kali Sidula.

Baca Juga: Tragedi Hilangnya 2 Sahabat di Gunung Slamet Bagian 7: Kabut Paling Tebal di Puncak, Jadi Awal Petaka

Sementara itu badan Raden Nitipraya yang kehilangan sukmanya, nampaknya loyo tidak bertenaga. Bupati Banyumas marah, dikiranya Raden Nitipraya malas bekerja hanya duduk-duduk manis ogah-ogahan.

Seketika itu badan Raden Nitipraya yang kehilangan ‘sukma’ lantas ditendang , diinjak-injak sedemikian rupa hingga babak belur.

Nah ketika sukmanya kembali masuk ke badan lagi, Raden Nitipraya baru kelihatan hidup dan kaget setengah mati mendapat perlakuan dari Bupati Banyumas sedemikian rupa.

Namun tidak dihiraukan, seketika berdiri tegak, dan mulai bekerja memasang tiang penyangga masjid.

Aneh, tiang penyangga atau ‘sakaguru’ bisa berdiri tegak tidak miring atau ‘dhoyong’ lagi.

Bahkan ketika dihilangkan penyangganya, ‘sakaguru’ tetap tegak, sampai ‘dihoyak-hoyak’ tetap berdiri tegak.

Halaman:

Tags

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB