“Bangsat! Tutup mulutmu Gajah keparat!”, teriak Jaya Pragola marah-marah.
Untuk yang terakhir kalinya dia berusaha menyerang lawannya dengan melemparkan tombak pendeknya ke arah dada,
“Craaangng!” terdengar suara jatuhnya tombak pendek tadi karena dipukul oleh Gajah Sona.
Berakhirlah perang tanding antara dua orang tua yang ingin melepaskan dendam masa lalunya itu karena Jaya Pragola ambruk tidak berdaya bersimbah darah. (Ditulis: Akhiyadi) *