Baca Juga: Sriwijaya Kerajaan Bahari 3: Namanya Memiliki Makna Kemenangan yang Gilang Gemilang
Sriwijaya akhirnya menjadi bagian dari dinasti Chola. Catatan Tiongkok menyebutkan, pada tahun 1079, Kulothunga Chola I atau Ti-hua-ka-lo raja dinasti Chola, disebut juga sebagai raja San-fo-ts'i.
Ia kemudian mengirim utusan untuk membantu perbaikan candi dekat Kanton.
Begitu pula berita Tiongkok berjudul Sung Hui Yao menyebutkan bahwa kerajaan San-fo-tsi di tahun 1082 masih mengirim utusan saat Tiongkok di bawah pemerintahan Kaisar Yuan Fong.
Duta besar tersebut menyampaikan surat dari raja Kien-pi bawahan San-fo-tsi, yaitu surat dari putri raja yang diserahi urusan negara San-fo-tsi.
Selain itu menyerahkan pula 227 tahil perhiasan, rumbia, dan 13 potong pakaian. Utusan berikutnya dikirim tahun 1088.
Lama-kelamaan pengaruh invasi Rajendra Chola I terhadap hegemoni Sriwijaya atas raja-raja bawahannya melemah.
Beberapa daerah taklukan bahkan melepaskan diri, hingga muncul Dharmasraya dan Pagaruyung sebagai kekuatan baru yang kemudian menguasai kembali wilayah jajahan Sriwijaya, mulai dari kawasan Semenanjung Malaya, Sumatra, sampai Jawa bagian barat. *