kearifan

Kesaktian Sunan Kudus 6: Mitos yang Masih Hidup Hingga Sekarang dan Awal Penyebutan Kota Jember

Rabu, 27 April 2022 | 20:05 WIB
Ki Ageng Kedu pamer kesaktian mengendarai tampah di atas Sunan Kudus (Ilustrasi Pramono Estu)

harianmerapi.com - Sosok Sunan Kudus di kalangan masyarakat dimitoskan sebagai seorang tokoh yang terkenal dengan seribu satu kesaktian.

Dalam mitos Sunan Kudus juga dikenal dapat berbuat sesuatu di luar kesanggupan otak dan tenaga manusia biasa.

Dalam dongeng yang masih hidup di kalangan masyarakat, suatu ketika datanglah seorang tamu bernama Ki Ageng Kedu.

Baca Juga: Kesaktian Sunan Kudus 1: Diperintah Sultan Trenggono Memimpin Pasukan Demak untuk Mengalahkan Majapahit

Ia hendak menghadap Sunan Kudus dengan mengendarai sebuah tampah. Setibanya di Kudus, Ki Ageng Kedu tidak langsung menghadap Sunan Kudus, namun justru pamer kesaktian dengan mengendarai tampah secara berputar-putar di angkasa.

Hal itu rupanya dilihat Sunan Kudus, dan beliau murka sambil mengatakan, bahwa Ki Ageng Kedu telah menyombongkan kesaktian.

Sesudah disabda Sunan Kudus, tampah yang ditumpangi Ki Ageng Kedu tiba-tiba meluncur ke bawah hingga jatuh ke tanah yang becek atau ngecember. Tempat itu lantas dinamakan Jember.

Dalam dongeng lain disebutkan, suatu hari Sunan Kudus makan ikan lele, kemudian setelah tinggal tulang dan kepalanya, dibuang ke dalam sebuah sumur.

Anehnya, ikan yang tinggal tulang dan kepala itu hidup kembali.

Baca Juga: Kesaktian Sunan Kudus 2: Sukses Menaklukkan Majapahit, Dari Panglima Perang Jadi Penghulu Masjid Masjid

Juga disebutkan bahwa Sunan Kudus adalah sosok yang membunuh Syekh Siti Jenar dan Kebo Kenanga, karena keduanya mengajarkan ilmu yang di pandang sangat membahayakan masyarakat yang baru memeluk agama Islam.

Sepeninggal beliau, diciptakanlah tarian Buka Luwur yang menggambarkan sejarah perjalanan masyarakat Kudus.

Tradisi ini telah menjadi kegiatan rutin pengurus Menara Kudus setiap tanggal 10 Muharram, dengan dukungan umat Islam di Kudus dan sekitarnya.

Ini merupakan prosesi pergantian kelambu pada makam Sunan Kudus diiringi doa-doa dan pembacaan kalimah toyyibah (tahlil, shalawat, istigfar, dan surat-surat pendek al-quran yang sebelumnya telah didahului dengan khataman quran secara utuh).

Ada pula tradisi Dhandangan setahun sekali menjelang bulan Ramadan. Pada masa Sunan Kudus tradisi ini ditandai dengan pemukulan bedug di atas Menara Kudus, sehingga tradisi ini memperkuat eksistensi Sunan Kudus.

Halaman:

Tags

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB