harianmerapi.com - Sebuah pengalaman horor dialami Aswin, yang tinggal bersama teman kos di sebuah rumah kontrakan di pinggiran kota.
Malam itu hujan rintik membasahi jalan setapak menuju rumah kontrakan. Pukul 23.46 WIB. Seperti biasa Aswin pulang dari tempat kerja.
Suasana malam itu sangat hening, mungkin karena sudah malam dan sedikit gerimis, orang-orang lebih memilih diam di dalam rumah yang hangat.
Baca Juga: Petung Jawa Weton Senin Wage 18 April 2022, Punya Antibodi, Menerima Apa Adanya
Aswin mempercepat langkah kakinya agar dapat segera sampai di tempat kos.
Hari yang sangat melelahkan, banyak sekali orang yang datang ke cafe tempatnya bekerja hingga kakinya seolah tidak pernah berhenti melangkah.
Aswin tinggal bersama temannya, Aryo, mahasiswa semester akhir yang juga teman sewaktu SMA.
Mereka berdua kuliah sambil bekerja, namun bulan lalu Aryo mengundurkan diri agar dapat fokus mengerjakan tugas akhir kuliahnya.
Sesampainya di tempat kos, Aswin melihat Aryo sedang serius nonton televisi.
“Yo, sudah makan belum? Aku bawa nasi goreng Mas Rabo, nih,” Aryo hanya diam dan terus menatap televisi.
Baca Juga: Ramadhan sebagai Syahrul Maghfirah, Bulan Ampunan
Aswin beranjak ke dapur. Kos yang mereka tempati berbentuk rumah dengan beberapa kamar di dalamnya. Baru mereka berdua yang mengisi kos tersebut.
Setelah mengambil piring dan sendok, Aswin menuju ruang televisi. Ia duduk agak jauh dari televisi sehingga Aryo terlihat membelakangi Aswin.
Aswin terbiasa makan sambil menonton televisi. Saat asyik mengunyah tiba-tiba Aswin dikagetkan oleh Aryo yang tiba-tiba tertawa keras.
“Heran, acara televisinya gak lucu tapi kok bisa ketawa sampai sebegitunya. Apa dia lagi chattingan sama gebetennya ya?” pikir Aswin.