harianmerapi.com - Jono akhirnya memutuskan untuk bertapa di makam keramat tesebut. Seperti yang dilakukan orang-orang untuk mencari ketentraman hidup baik berupa harta maupun tahta.
Mungkin saja Marni melakukan hal yang sama dilakukan Jono sebelum akhirnya menghilang dan sampai sekarang menjadi misteri.
“Aku sudah bosan denganmu selalu mabuk dan berjudi.” Kata-kata yang pernah diucapkan Marni tiba-tiba membuat Jono kehilangan konsentrasinya.
Ia pun kembali mencoba bertapa. Meyakinkan diri bahwa Marni pulang ke rumah orang tuanya bukan karena digondol demit.
Jono sempat memukul Mani karena kesal dengan ucapannya. Marni pun membawa koper berisi pakaian. Jono mencoba berkonsentrasi kembali.
Ia harus menyelesaikan pertapaan jika tidak akan celaka. Konon jika bertapa di makam keramat maka akan muncul berbagai gangguan.
Jika dapat melewati gangguan tersebut dan menyelesaikan pertapaan maka keinginanya akan terkabul. Jika tidak berhasil bisa celaka atau menderita hidupnya.
Beberapa jam berlalu Jono akhirnya dapat melanjutkan pertapaan. Auman harimau mulai terdengar di telinganya.
Jono mencoba menenangkan dirinya. Ia bersikukuh bahwa demit yang berupa siluman harimau hanya ingin membuat pertapaannya gagal. Tak mungkin siluman harimau akan memakannya.
Makin lama auman harimau semakin kencang. Siluman itu berada di sekitar Jono. Setelah sekian lama menganggu Jono tiba-tiba suasana kembali hening.
Jono bisa bernapas lega ia sudah dapat melewati ujian pertama. Kali ini Jono mencium aroma yang begitu semerbak wangi. Wanginya mirip parfum yang Marni kenakan.
Baca Juga: Horor Memeluk Guling Kok Tercium Bau Busuk, Ternyata Pocong dengan Wajah Hancur
Ia pun tetap memejamkan mata mencoba berkonsentrasi. Tapi kali ini benar-benar mirip aroma tubuh Marni. Jono mulai penasaran.