harianmerapi.com - Tak tahan dengan perilaku suami, Lince pun mengambil keputusan untuk wadul mertua alias ayah Kusin, Pak Tondo.
Sebenarnya ada rasa enggan di hati Lince, namun melihat tidak ada perubahan pada diri Kusin, maka tekadnya sudah bulat. Sudah jelas rumah tangga bermasalah, hubungan suami istri tidak harmonis.
Apalagi belakangan kelakuan Kusin makin tak terkontrol dan sudah mengarah untuk melakukan kekerasan.
Baca Juga: Manusia Bisa Berubah 1: Jadi Preman Kampung Hanya karena Mencari Perhatian Orangtua
Tak ingin rumah tangganya kandas untuk yang keduakalinya, maka Lince pun menguatkan hati untuk menemui Pak Todo.
Apapun yang terjadi, akan ia ungkapkan semua keadaan rumah tangga, terutama sikap Kusin selama ini sebagai seoeang suami.
Pak Tondo kaget juga ketika Lince menumpahkan isi hatinya. Ia menduga selama ini rumah tangga anaknya berjalan baik-baik saja seperti yang disampaikan Kusin pada dirinya.
Ternyata Kusin telah berbohong. Tak mau kondisinya semakin berlarut, maka Pak Tondo segera memanggil Kusin.
Baca Juga: Manusia Bisa Berubah 2: Suka Berbuat Kriminal, Sering Berurusan dengan Polisi Tetap Tidak Kapok
Ia ingin mengajaknya bicara dari hati ke hati antara seorang ayah dengan anak. Sesuatu hal yang belum pernah dilakukan Pak Tondo selama ini, sehingga secara tidak langsung turut membentuk karakter Kusin menjadi anak yang bandel dan susah diatur.
Pak Tondo menyadari, kini Kusin sudah besar dan bahkan berumah tangga, sehingga harus dilakukan dialog yang tidak menyinggung perasaannya.
Kusin sendiri juga kaget, ternyata ayahnya punya perhatian besar pada dirinya. Ia menduga, selama ini ayahnya tak pernah peduli sehingga ia berbuat apapun agar bisa menarik perhatiannya.
Sayangnya, perhatian itu diberikan Pak Tondo saat Kusin sudah seperti sekarang ini. Namun tak ada kata terlambat untuk sebuah kebaikan.
Baca Juga: Manusia Bisa Berubah 3: Tindak Kriminal dan Mabuk-mabukan Berkurang Setelah Berkenalan dengan Wanita
Kusin ternyata bisa menerima semua yang dikatakan Pak Tondo, karena ia juga menyadari dirinya memang sudah berbuat banyak kesalahan.