Pawai yang ia lihat tiba-tiba hilang begitu saja hanya hitungan detik. Awalnya Samingun mengira bahwa rombongan pawai itu berbelok.
Tapi rasanya tidak mungkin karena jalannya hanya ada satu arah tanpa belokan. Samingun pun bergegas menuju kantor.
Setibanya di kantor teman-temannya langsung menanyai Samingun dengan berbagai pertanyaan. Ia begitu gugup karena ternyata ia juga hampir menjadi korban kecelakaan maut.
Orang-orang pun menasehati Samingun untuk berhati-hati melewati jalan tersebut. Pasalnya Samingun tergolong penduduk baru, maklum saja baru satu minggu ia di pindah tugas.
Apa yang dikatakan teman-temannya persis dengan kejadian yang Samingun alami.
“Apa kamu semalam melihat pawai?”
“Ia ada pawai di tempat kejadian!”
“Untung kamu tidak bernasib sama dengan pengemudi bus itu.”
“Semalam itu aku ngantuk berat seperti kena sirep hampir saja berbelok keselatan karna nampak seperti jalan aspal.
Baca Juga: Doa Sebelum Tidur Menurut Sunah Nabi Muhammad Saw , Supaya Tidur tidak Terganggu
Malam itu, Samingun membaca doa berulang kali akhirnya bisa terbebas dari rasa kantuk. Sama sekali tidak terpikir di benaknya ternyata ada alam gaib yang ingin membawanya ke sana.
Sepulang kerja Samingun mengamati tempat kejadian. Kini sudah terpasang plang di sepanjang jalan Manunggal bertuliskan “Rawan Kecelakaan” Samingun pun tak hentinya membaca doa. (Seperti dikisahkan Iis Suwartini UAD di Koran Merapi) *