harianmerapi.com - Manusia jika sedang dirundung masalah atau menghadapi cobaan, maka pelarian paling tepat adalah Allah SWT. Tak sedikit orang yang biasanya lupa ibadah, lantas jadi ingat salat.
Tak terasa hari sudah sore. Sisar tergagap ketika pintu kamar diketuk.
"Nduk...nduk Sisar, bangun nduk. Ayo salat Asar dulu sebelum waktunya habis," terdengar suara Bu Wiryo dari balik pintu.
Baca Juga: Bukan Cinta Sejati 1: Awal Perkenalan Dua Insan Lain Jenis yang Tidak Disengaja
Segera Sisar bangkit dari tidurnya. Dilihatnya Rasti masih tidur pulas di sampingnya.
"Rasti ... Rasti... bangun nduk," Sisar pun membangunkan Rasti.
Dari lubang jendela memang terlihat hari sudah sangat sore. Ibu dan anak itupun sama sama bergegas bangun.
"Ayo nduk kita salat berjamaah," ajak Sisar setelah keduanya selesai mandi dan berwudlu.
Rasti sempat bengong dengan kata-kata ibunya itu, karena selama ini Bu Sisar tak pernah menjalankan salat. Tapi tiba-tiba sekarang mengajaknya untuk salat berjamaah.
"Ayo lekas pakai mukena, kok malah bingung," tegur Sisar.
Usai salat berjamaah, Sisar pun keluar kamar untuk menemui kedua orangtuanya di ruang tamu. Tapi betapa terkejutnya Sisar, karena di sana sudah ada Dirham yang tengah berbincang dengan pak dan Bu Wiro.
Baca Juga: Link Twibbon Gus Yahya Cholil Staquf Ketua Umum PBNU 2021-2026 Hasil Muktamar ke 34 di Lampung
Sebenarnya Sisar ingin membalikkan badan pergi lagi. Namun terdengar suara ayahnya memanggil.
"Sisar sini, ini ada suamimu," kata Pak Wiryo tegas.
Terpaksa Sisar pun menuju ke ruang tamu. Dari sudut matanya Sisar bisa melihat Dirham tertunduk lesu di hadapan kedua orangtuanya.