Baca Juga: Cerita Misteri Saat Pulang Les Kemalaman Diantar Tukang Becak Siluman
Ternyata itu gundul pringis yang tengah menyeringai dengan taringnya. Kadir secara reflek kemudian melempar gundul pringis itu.
Setelah itu lari tunggang langgang sambil menuntun sepeda. Sialnya gundul pringis itu terbang mengikuti Kadir. Dengan lari yang cepat, Kadir menjatuhkan sepedanya dan ditinggalkan di bulak sawah.
"Tolong… tolong… ada gundul pringis…" teriak Kadir.
Sampai kemudian ia bertemu serombongan orang yang akan salat Subuh di masjid. "Dir, kok teriak-teriak kenapa?" tanya salah seorang.
Baca Juga: Pulang Haji Anak Bungsu Tak Mau Digendong dan Jalan Gembira Sambil Nuntun Sepeda 30 Km
"Itu disana ada gundul pringis ngejar saya pakdhe. Sepedaku tak tinggal di mbulak sawah," kata Kadir dengan nafas terengah-engah.
"Makanya jangan keluyuran jam segini. Ini waktunya Subuh, ayo ikut salat saja."
Kadir pun menurut ikut salat Subuh, Setelah hari terang, ia kembali ke mbulak untuk mengambil sepedanya. Sejak kejadian Kadir tak mau lagi lewat jalan tersebut kecuali siang hari. (Seperti dikisahkan Septaberlianto di Koran Merapi) *