Baca Juga: Rumahku Bukan Surgaku 26: Bukan Anak Kandung Namun Tetap Sayang dan Diberi Nama Afifah
Sorenya Pak Pangestu wadul ke Mbah Wargo, bekas pemilik tanah. Dari Mbah Wargo Pak Pangestu mendapat penjelasan, hari Sabtu Wage adalah hari geblaknya Dalip.
Pada hari tersebut Mbah Wargo selalu menyediakan sesaji alias cadong untuk cucu kesayangannya. Berupa kembang setaman dilengkapi dengan makanan kesukaan Dalip ketika masih hidup. Antara lain jenang gempol, bubur areh, kacang rebus, dan minuman camcao sirup.
"Ya ampuuun...saya lupa sak-plengan. Kemarin itu ternyata hari Sabtu Wage, hari geblaknya Dalip. Saya lupa tidak menyediakan 'cadong' untuk cucu saya," ujar Mbah Wargo. (Seperti dikisahkan Andreas Seta RD di Koran Merapi) *