kearifan

Upacara Bukaan Cupu Kyai Panjala 2021, Ini Pantangan yang Tidak Boleh Dilakukan

Selasa, 26 Oktober 2021 | 09:02 WIB
Hasil bukaan Cupu Panjala, Selasa, 26 Oktober 2021 (tangkap layar Youtube Disbud DIY)

harianmerapi.com – Upacara Bukaan Cupu Kyai Panjala sudah dilakukan pada Selasa, 26 Oktober 2021 dini hari. Upacara ritual ini sangat ditunggu-tunggu oleh sebagian orang.

Mereka meyakini hasil bukaan Cupu Kyai Panjala dapat meramalkan apa yang akan terjadi setahun ked epan.

Hasil bukaan Cupu Kyai Panjala ini merupakan tanda baik gambar, bentuk, tulisan, atau angka yang terdapat dalam lembaran kain penutup Cupu Panjala.

Baca Juga: Hasil Bukaan Cupu Kyai Panjala 2021, Lengkap dengan Posisi Arah Cupu Saat Dibuka

Cupu Kyai Panjala dibuka oleh tokoh masyarakat yang merupakan ahli waris Cupu Kyai Panjala sekaligus Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta di Girisekar, Panggang, Kabupaten Gunungkidul.

Cupu berjumlah tiga buah yang berukuran kecil, ketiganya bernama Semar Tinandu, Palang Pinantang, dan Kenti Wiri.

Dalam pelaksanaannya, ada pantangan yang tidak boleh dilakukan oleh warga yang datang ke lokasi Upacara Bukaan Cupu Kyai Panjala.

Baca Juga: Viral Kapolres Nunukan Jotos dan Tendang Anak Buah, Tak Pakai Lama Langsung Dicopot

Dikutip dari streaming channel Youtube Dinas Kebudayaan DIY, salah satu tokoh masyarakat, Purwo Sugiyono membacakan sejumlah tata tertibnya:

1. Khusus tahun 2021 ini tidak ada makan bersama dengan satu ambengan (wadah). Pada tahun sebelumnya peserta yang datang di lokasi akan mengikuti kenduri dan makan makanan yang disajikan dalam satu ambengan untuk berdua. Kali ini satu ambengan dibagi menjadi dua piring yang bisa di makan satu piring untuk satu orang.

2. Warga yang berada di dalam rumah tempat Upacara Bukaan Cupu Kyai Panjala tidak diperkenankan untuk berdiri. Diminta selalu duduk dengan nyaman.

3. Bagi warga yang mengikuti acara di lokasi untuk yang perempuan dilarang berada di depan rumah tempat upacara. Pantangan ini harus dipatuhi karena pemilik pertama Cupu Kyai Panjala, yakni Kyai Seyek sampai dengan wafatnya tidak menikah.

4. Untuk petugas yang membacakan hasil bukaan Cupu Kyai Panjala diminta untuk menggunakan Bahasa Jawa Ngoko, sehingga masyarakat bisa lebih jelas mendengarkan.

Demikian ulasan tentang pantangan yang tercantum dalam tata tertib Upacara Bukaan Cupu Kyai Panjala. Juru Kunci Cupu Panjala selalu berpesan masyarakat sebaiknya selalu berfikir positif, karena hasil bukaan Cupu Panjala ini sebatas pengingat.*

Halaman:

Tags

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB