HARIAN MERAPI - Kisah cerita misteri ketika Samsudin diminta pergi oleh ibu ke Godean.
Samsudin harus mengantar jamu untuk kakek namun terpaksa melewat pohon beringin.
Padahal pohon beringin itu terkenal angker, sehingga ada kejadian yang meninggalkan cerita misteri.
Baca Juga: Atasi Pencegahan Tindak Pidana Korupsi, Pemkab Pati Beri Piagam Penghargaan Satreskrim Polresta
Sebenarnya dia merasa berat hati bersepeda pergi ke Godean untuk mengantar jamu pada kakeknya. Ibunya berkata, “Jamu itu harus di rebus malam ini, untuk diminum kakekmu besok pagi.”
Samsudin (bukan nama sebenarnya) tidak dapat membantah, apalagi di rumah memang hanya Samsudin dengan ibunya. Samsudin mengajak Triawan (nama samaran).
“Kita naik sepeda sendiri-sendiri saja Tri, tidak boncengan,” pinta Samsudin.
Setelah berpamitan, mereka mulai mengayuh sepedanya, “Lewat selatan saja ya, Tan,” pinta Samsudin.
Tiga perempat perjalanan setelah melompati rel kereta, mereka melewati bulak panjang. Samsudin mulai was-was, “Di depan ada beringin kembar,” pikir Samsudin.
Bulu kuduk Samsudin berdiri, karena banyak cerita seram tentang beringin itu. Beruntung Triawan tetap semangat dan agak jauh meninggalkan Samsudin.
Baca Juga: Ambil memori CCTV keliru power supply, ART pencuri harta mantan majikan ketahuan
Dan benar. Ketika Samsudin hendak melewati beringin, terlihat percik nyala api, tetapi dalam sekejap berubah kebiruan.
Lalu melesat ke atas, kemudian pelahan turun sambil berputar, semakin membesar, akhirnya berubah menjadi pocong dan duduk membonceng sepeda Triawan.
Samsudin hendak berteriak bahwa ada pocong di boncengan, namun suara tertahan di mulut. Tapi ketika ia memanggil, “Triawan, Triawan….,” suara itu keluar dengan lantang.
Yang dipanggil menghentikan sepedanya. “Ada apa, Sam?” Ketika Triawan menoleh, diboncenganya sudah tidak terlihat pocong lagi, Samsudin diam terpaku, Triawan segera membalik arah sepedanya untuk menghampiri Samsudin,