Bel pintu rumahnya berdering dengan keras. Mbok Wanti tidak membukakan pintu. Lalu berganti suara ketukan sangat keras seolah-olah hendak mendobrak pintu.
Ia berusaha mengalahkan rasa takutnya dan berlari ke arah pintu hendak membukakan pintu. Tapi tiba-tiba telepon di rumahnya berdering.
Baca Juga: WhatsApp kembali luncurkan fitur baru. Pelanggan kini bisa kirim foto kualitas HD
Ia segera mengangkat telepon, berharap anaknya yang menelepon, “Haloo! Haloooo! Apa ini kediaman keluarga Warimin (nama samaran)?” suara pria itu tak pernah dikenalnya.
Nada suara itu membuat Mbok Wanti lebih ketakutan. “Saya polisi, maaf tapi saya harus memberitahukan berita ini. Anda adalah orangtua Warimin bukan? Anak anda dan isterinya meninggal dalam kecelakaan lalu lintas sore tadi.”
Mbok Wanti tak mampu mengucapkan sepatah kata pun. Anehnya, suara gedoran pintu itu mendadak berhenti.
Tiba-tiba Mbok Wanti sendiri merasakan tepukan dingin di pundaknya. Dengan gemetar Mbok Wanti membaringkan badan dan kemudian berguman: “Aku ikut juga, anakku…” Tak lama kemudian Mbok Wanti menghembuskan nafas terakhir.
Keesokan paginya, warga geger tentang kematian Mbok Wanti dan Warimin beserta isterinya. Hingga kini tidak terungkap penyebab kematian mereka. (Seperti dikisahkan Aribowo di Koran Merapi) *