kearifan

Makam keramat Ki Ageng Balak Sukoharjo, peziarah datang cari berkah tolak bala masalah sengketa tanah

Kamis, 8 Juni 2023 | 13:50 WIB
Peziarah di Makam Ki Ageng Balak Sukoharjo, Jawa Tengah. (Koko Triarko)

HARIAN MERAPI - Hingga kini makam Ki Ageng Balak di Desa Mertan, Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah, masih ramai peziarah.

Mereka para peziarah di Makam Ki Ageng Balak Sukoharjo datang dari berbagai daerah di Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Bahkan, ada dari Sumatra.

Peziarah datang untuk ngalap berkah Ki Ageng Balak di Sukoharjo, yang dipercaya bisa melancarkan segala keinginan.

Baca Juga: Perusahaan penyalur PMI ilegal digerebek Polres Garut, begini modusnya

Kepercayaan turun-temurun itu pula yang membuat Makam Ki Ageng Balak tak pernah sepi peziarah.

Mbah Sidem, juru kunci makam tersebut pernah mengatakan kalau Ki Ageng Balak adalah keturunan raja Majapahit. Nama aslinya, Raden Sujono.

“Dia mengembara hingga sampai ke Desa Mertan karena diusir oleh sang raja,” katanya.

Menurut Mbah Sidem, Ki Ageng Balak diusir karena menolak perintah raja untuk menikah. "Maka, dianggap mbalak atau melawan perintah dan diusir," kata Mbah Sidem.

Baca Juga: Kapan uji coba rute baru 17 trayek Angkota di Salatiga? Kadishub: koordinasi IPAS dan Organda dulu

Dari kata mbalak itu pula, tempat tinggal yang kini juga menjadi makamnya disebut Balakan. Raden Sujono pun kemudian terkenal dengan julukan Ki Ageng Balak.

Menurut Mbah Sidem, tirakat di Makam Ki Ageng Balak biasa dilakukan selama tiga hari atau lebih.

Syarat wajib tirakat di makam ini adalah gula kelapa dan pisang.

Mbah Sidem mengatakan, sesaji itu harus ada karena pada saat ditemukannya Makam Ki Ageng Balak ada sesaji gula kelapa dan pisang di atas kuburannya.

Baca Juga: Jenis masakan berkuah nikmat dan sehat disantap, bisa pilih soto mie Bogor dan soto ayam kaya rempah

Halaman:

Tags

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB