HARIAN MERAPI - Menelusuri Perjalanan Kampung Wisata Purbayan Kotagede 2
Pengunjung dihibur pertunjukan gamelan oleh para pemuda.
Tak disangka Kiai Gedong ternyata berpihak pada Mataram, dengan cara menyelundupkan senjata untuk prajurit Mataram. Beliau pun bertugas menjaga Gedong Pusaka Keraton.
Tak lama kemudian Kiai Gedong pun ditangkap dan dihukum mati. Konon ketika dihukum mati Kiai Gedong hidup kembali ketika jasadnya menyentuh tanah.
Setelah beberapa kali mendapati kajadian serupa, akhirnya tubunya diletakkan dianjang-anjang. Setelah benar-benar tidak bernyawa barulah dimakamkan.
Sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa Kiai Gedong kini namanya diabadikan menjadi sebuah kampung yang bernama Kampung Gedongan.
Sementara untuk rute kedua dengan jarak tempuh 0,9 km/ rute. Paket wisata meliputi pengrajin keris, Basen Silver, JT Lure, kerajinan perak, Gama Silver, Unique Silver dan Pendopo Maharani.
Pada rute kedua pengunjung akan mengunjungi berbagai kerajinan perak yang ada. Meskipun bahan kerajinan pembuatan perak serupa tetapi disetiap pengrajin memiliki kekhasan tersendiri.
Baca Juga: PDM Kabupaten Bantul selenggarakam peneguhan Visi dan Komitmen Anggota Masa Jabatan 2022 – 2027
Tak kalah menarik dengan kerajinan perak pengunjung juga akan diajak mengunjungi kerajinan keris dan tombak. Kerajinan tersebut memiliki koleksi ratusan keris peninggalan nenek moyang.
Selain itu juga terdapat koleksi tombak. Pengunjung akan mendapatkan penjelasan secara rinci berbagai jenis keris yang ada beserta tahun pembuatannya. Beberapa keris yang ada sudah berusia ratusan tahun.
Kini keris selain sebagai aset peninggalan budaya masa silam juga berfungsi untuk menjadi hiasan rumah. Para pengrajin telah menciptakan diversifikasi produk.
Pengunjung dapat membawa pulang cinderamata berupa bros yang berbentuk keris ataupun keris yang sudah di kemas cantik untuk hiasan rumah.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya memperkenalkan keris ke masyarakat luas. Untuk rute ketiga dengan jarak tempuh 0,5km/rute.