kearifan

Tradisi Nyadran di Atonoluhur Paremono Magelang dalam rangka melestarikan dan memuliakan cikal bakal desa

Sabtu, 30 Agustus 2025 | 18:15 WIB
Ka. Bidang Kebudayaan, Mantep Sudarsono, S.Pd., M.Pd memberikan sambutan ( MERAPI-AMAT SUKANDAR)

HARIAN MERAPI - Tradisi Nyadran yang selama ini dilaksanakan di Atonoluhur Paremono Magelang tak lain dalam rangka melestarikan dan memuliakan cikal bakal desa.

Konon, dalam waktu yang relatif singkat Kyai Ageng Karotangan memperoleh banyak pengikut. Nama Kyai Ageng Karotangan semakin dihormati sebagai pemimpin agama yang juga mengajarkan ilmu pertanian.

Kepiawaian Kyai Ageng Karotangan dalam bidang pertanian sampai sekarang menjadi warisan yang masih dilestarikan oleh warga desa Paremono.

 

Di samping pengetahuan tentang bertani juga cara membuat berbagai jenis olahan makanan dengan bahan dari beras seperti wajik, jadah, krasikan, lopis, peyek cethol, tempe kripik dan sebagainya.

Pada tahun antara 1575 M - 1595 M, Kyai Ageng Karotangan wafat dan dimakamkan di Pagergunung (sekarang orang menyebutnya Gergunung), yang letaknya di antara dusun Sumping Wetan (Simping Wetan) dan Sumping Kulon (Simping Kulon). Karena dimakamkan di Pagergunung maka dia juga dijuluki Kyai Ageng Pagergunung.

Sebutan Kyai Ageng Pagergunung itu, ada yang berpendapat karena dia pernah bertempat tinggal di desa Pagergunung, Piyungan, Bantul.

Dan ada pula yang mengatakan karena beliau dimakamkan di Pagergunung di desa Paremono. Alasan-alasan itu keduanya benar, karena fakta perjalanan sejarahnya membuktikan itu semua.

 

Sepeninggal Kyai Ageng Karotangan, untuk dakwah agama Islam di sekitar daerah ini dilanjutkan oleh keponakannya yaitu Pangeran Singosari atau yang terkenal dengan nama Raden Santri (putra kedua Kyai Ageng Pemanahan), yang makamnya ada di Puralaya Gunungpring, Muntilan.

Nyadran di Astana Luhur Paremono dilaksanakan pada setiap tanggal 25 bulan Ruwah dan tahun ini diselenggarakan hari Senin Pahing tanggal 25 Ruwah 1958 Je atau 24 Pebruari 2025 M lalu.

Acara Nyadran dengan membaca doa Tahlil bersama dan siraman rohani oleh KH Achmad Zuhdi dari desa Rambeanak Kecamatan Mungkid.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, Manteb Sudarsono, S.Pd., M. Pd., mengatakan, acara tradisi Nyadran yang dilaksanakan warga masyarakat di sini sejak ratusan tahun yang lalu adalah untuk melestarikan dan memuliakan makam Kyai Ageng Karotangan yang mempunyai nasab keturunan Raja Majapahit, Brawijaya V.

 

Di ‘Astonoluhur Paremono’ dimakamkan para leluhur Kasultanan Mataram. Disamping sebagai mubaligh dan cikal bakal desa Paremono, Kyai Ageng Karotangan telah mewariskan kemakmuran kepada warga desa Paremono dengan tanah pertanian yang subur.

Halaman:

Tags

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB