Saat itu istrinya bersumpah pada Allah tiga kali bahwa sesungguhnya dia tidak tak pernah melakukan hal itu pada Marwoto.
“Pujilah Allah (bersyukurlah pada Allah) karena kamu dapat hidayah ini, “ ujar istrinya.
Sungguhnya, malam itu adalah malam yang paling berkesan (indah).
Sekarang, Alhamdulillah Bagyo tidak pernah lagi meninggal salat berjamaah di masjid. Dan sungguh, ia telah meninggalkan (menjauhi) teman-teman yang buruk semuanya.
Kini Bagyo telah merasakan keimanan sebagaimana ia juga hidup penuh kebahagian, kecintaan dan saling menyayangi bersama istri dan anak-anak. Lebih khusus Marwoto yang tuli lagi bisu.
Bagaimana tidak, karena Bagyo telah mendapat hidayah melalui dia. (Cerita ini diadaptasi dari salah satu penduduk Kota Madinah yang diterjemahkan Heggy Fajrianto Herman dari akun FB Syekh Mohammad Hasan di www.facebook.com/elsheikh.mohamed.hsaan dan ditayang di hidayatullah.com) *