HARIAN MERAPI - Cerita misteri empat sekawan dan Desa Terlarang bagian pertama, mengikuti jejak pesta yang diadakan setiap tahun.
Di balik hamparan hijau nan asri, tersembunyi sebuah desa terlarang yang diselimuti
misteri dan legenda. Desa ini, bagaikan bisikan angin yang tak terjawab, mengundang rasa
penasaran bagi para petualang pemberani.
Di antara mereka, terdapat empat sekawan: Cacaw, Gali, Tano, dan Sardula, yang jiwa mereka terbakar oleh semangat petualangan.
Empat sekawan, Cacaw, Gali, Tano, dan Sardula, terkenal dengan kecintaan mereka pada petualangan.
Kali ini, rasa penasaran mereka terusik oleh desas-desus tentang sebuah desa aneh yang terlarang untuk dikunjungi. Keanehan desa tersebut telah tersebar di seluruh penjuru negeri, namun rasa ingin tahu yang membara mengalahkan rasa takut mereka.
Cacaw, sang pendiam dan penuh teka-teki, memiliki intuisi tajam yang menuntun mereka ke desa terlarang itu. Gali, si pemimpin yang karismatik, selalu siap sedia di garis depan.
Tano, sang pemikir yang cermat, selalu menganalisis setiap situasi dengan logis. Dan Sardula, si pemberani yang pantang menyerah, selalu siap menghadapi bahaya.
Baca Juga: Cerita misteri penjual bakso diborong keluarga kuntilanak
Desas-desus tentang kutukan kuno dan ritual pengorbanan menyelimuti desa terlarang
ini. Namun, rasa ingin tahu yang membara mengalahkan rasa takut mereka.
Keempat sekawan pun nekat memasuki desa, mengikuti jejak pesta yang konon diadakan setiap tahun sebagai bentuk penghormatan.
Tanpa memperdulikan peringatan, mereka berangkat menuju desa terlarang tersebut. Mereka mengikuti sebuah pesta yang konon diadakan setiap tahun sebagai bentuk penghormatan. Di tengah keramaian, Cacaw merasakan keanehan.
Cireng yang disuguhkan dalam cobek berisi sepuluh buah terasa berbeda. Dan setelah meninggalkan pesta, ia selalu diikuti oleh sosok misterius.
Baca Juga: Aneh, ikut tikakat di Gunung Mijil hanya dalam waktu semalam namun ternyata hilang selama satu tahun
Keanehan Cacaw semakin parah. Ia sering dirasuki dan dihantui rasa takut yang tak tertahankan. Gali, Tano, dan Sardula tidak menyadari perubahan Cacaw, terlena dalam kegembiraan petualangan mereka.