HARIAN MERAPI - Ini cerita misteri tentang sebuah rumpun bambu yang ternyata menjadi tempat tinggal makhluk wewe.
Angin malam yang menerbangkan dedaunan kering di musim kemarau bagai musik jaz jika dipadukan dengan riuhnya binatang malam yang bersahutan ada burung hantu yang melantunkan suaranya.
Meskipun jarang namun menggetarkan hati manakala si burung itu mengeluarkan suara merdunya.
Di pojok kampung itu terdengar bertalu-talu Anjing menggonggong bersahutan seakan mengejar makhluk jahat yang menggodanya.
Suara jangkrik pun ikut mengusik sunyinya malam. Tak ketinggalan Mas Mohar yang tugas ronda malam itu pun mengundang teman piket lainnya dengan memukul kentongan bertalu talu.
Namun teman-temannya tak menghiraukannya, apalagi untuk datang malah begitu mendengarnya langsung krukup sarung.
Melihat situasi seperti itu Mas Mohar ( nama samaran) memberanikan diri untuk patroli sendiri keliling kampung. Tak lupa ia menuju rumah yang paling tepi pun dia lewati.
Baca Juga: Cerita misteri keris pusaka kembali ke pemilik asalnya
Yaitu yang berada di pinggir kali dan diantara pohon bambu yang rimbun . Biasanya berdua dengan Mas Pambudi namun kini mubeng sendiri bersama angin dingin yang berhembus.
Sesampai rumpun bambu dan pinggir kali di deretan rumah sederhana itulah biasanya Mas Mohar berlama lama di situ sambil mengapresiasi rumpun bambu dan sekitarnya.
Saat keluar rumah tadi terdengar nyaring binatang malam bersahutan kini tak jalah indahnya suara yang membuat mas Mohar pingin tahu dimanakah sumbernya.
Setelah memicingkan telknganya dengan saksama maka bisa diketahui dumber suara tersebut berada di rumpun bambu yang menutupi sungai karena suburnya.
Baca Juga: Bikin cemas orang tua, cerita misteri tentang anak yang suka main di luar rumah hingga malam hari
Rasa keinginan tahu Mas Mohar tidak hanya disitu saja. Mas Mohar inginjuga mengamati siapakah suara wanita tua yang tidak jelas bicara apa?