HARIAN MERAPI - Kesenian Kuda Lumping ‘Jaran Kepang Papat’ adalah kesenian yang wajib dipentaskan setiap Saparan Merti Dusun Mantran Wetan di kaki Gunung Andong Kabupaten Magelang, untuk mengawali pentas-pentas kesenian lainnya.
Untuk hiburan masyarakat. tahun ini digelar wayang kulit dengan dalang Ki Legowo Cipto Karsono dengan lakon ‘Wahyu Kamulyan’ dan pentas kesenian oleh Sanggar ‘Andong Jinawi’ yang menyajikan kesenian Warok, Kuda Lumping, Topeng Ireng dan Menak Koncar.
Kali ini, acara Saparan juga dimeriahkan dengan pentas orkes Dangdut. Dalam memeriahkan acara Saparan rangkaian acaranya digelar selama tiga hari, Rabu Pahing, Kamis Pon dan Jum’at Wage tanggal 28, 29 dan 30 Agustus 2024.
Kenduri Tumpeng Sewu digelar di halaman rumah kepala dusun, Handoko. Dia mengharapkan agar Saparan Merti Dusun ini tetap dilestarikan, karena untuk menghormati leluhur cikal bakal dusun, melestarikan kesenian rakyat dan sebagai ajang silaturahmi warga dusun yang dapat lebih mempererat semangat gotong royong dan rasa persaudaraan.
Di sini digelar Tumpeng Jangka, tumpeng-tumpeng kecil, sesaji jajan pasar dalam ancak dan ingkung ayam jago.
Kaum Dusun Mantran Wetan, Muhammad Thohir, yang memimpin acara doa dalam acara ini menuturkan, kenduri Tumpeng Jangka yang digelar ini merupakan tasyakuran sebagai menghaturkan bakti kepada para arwah,
mulai dari Kanjeng Nabi Muhammad SAW, arwah para leluhur sampai pada arwah leluhur cikal bakal dusun.
Cikal bakal dusun ini adalah Kyai Kotik dan Nyai Kotik yang makamnya tidak jauh dari rumah kepala dusun.
Sedangkan di Gunung Andong, ada makam Kyai Faqih, seorang tokoh ulama yang dulu menyebarkan agama Islam di daerah ini. Makam yang dikeramatkan masyarakat setempat ini ramai dikunjungi peziarah pada bulan Sura, Ramadhan dan pada malam Jum’at Kliwon.
Dengan tasyakuran ini warga dusun mengharapkan agar kehidupan mereka dapat aman dan
tenteram, rejeki melimpah dan hidup penuh berkah.
Disamping harapan-harapan ini, warga dusun juga memohon maaf atas segala kesalahan dan memohon agar terhindar dari segala rintangan dan hambatan dalam bekerja.
Baca Juga: Ada haru dalam sidang kabinet paripurna terakhir di IKN
Acara yang bernuansa ritual tradisional ini tetap dibingkai dengan ajaran agama Islam.
Muhammad Thohir membaca doa secara agama Islam yang di-’amin’-i para peserta kenduri
tasyakuran Saparan.