HARIAN MERAPI - Bagian kedua dari cerita misteri tentang peri penyuka sesama, di dalam rumah wanita cantik itu sudah tersedia banyak makanan.
Sri Hapsari diajak masuk lalu keduanya duduk di sofa. Di situ sudah tersedia makanan banyak sekali dan Sri Hapsari disuruh makan.
Sukmawati memandang Sri Hapsari dengan penuh cinta. Ia bilang “Maukah Mbak Sri berteman dengan saya?” Sri Hapsari diam lama, ia tahu kalau wanita itu cinta padanya.
Baca Juga: Peri penyuka sesama 1, di kampungku ada wanita cantik layaknya bintang film
Dan ia heran mengapa wanita cinta kepada sesama wanita. Kemudian Sukmawati mengoleskan minyak asmara asih di pipi Sri Hapsari dan Sri Hapsari menurut saja.
Kemudian Sri Hapsari menjawab “Mau”. Setelah berbicara lama “Sri Hapsari minta pamit untuk pulang.
Sebelum pulang Sukmawati itu mengajak “Setiap malam Selasa Kliwon, Mbak Sri Hapsari kesini ya” karena sudah terhipnotis, Sri Hapsari menurut saja.
“Okey, Mbak” Sukmawati mencium Sri Hapsari dan Sri Hapsari lalu pulang. Sampai rumah, Sri Hapsari heran mengapa cinta kepada wanita, sedangkan Sukmawati juga wanita.
Di samping itu di dekat pohon serut itu tidak ada rumah, mengapa ada rumah bagus waktu ia bertemu dengan Sukmawati dan diajak masuk ke rumahnya. Kemudian semua itu dilupakan oleh Sri Hapsari dan ia bekerja seperti biasanya.
Pada waktu Sri Hapsari berangkat kerja, lewat dekat pohon serut, ia menengok ke barat melihat rumah Sukmawati, ternyata tidak ada rumahnya. Tetapi itu tidak dipikirkan lagi, ia fokus kepada kerja.
Kemudian Sri Hapsari menepati ajakan Sukmawati untuk datang ke rumahnya. Malam Selasa Kliwon, berangkatlah Sri Hapsari ke rumah Sukmawati pukul 18.30 WIB, ia sampai dekat pohon serut.
Waktu itu Sukmawati telah menunggunya. Sri Hapsari dipeluk oleh Sukmawati dan diajak masuk rumahnya. Di dalam rumah wanita cantik itu ternyata sudah tersedia banyak makanan, keduanya lalu makan bersama.
Baca Juga: Cerita misteri seorang asisten rumah tangga melihat sosok menakutkan di atas pohon
Sehabis makan, keduanya lalu tiduran dan bercanda. Lama-lama Sukmawati mencium Sri Hapsari. Namun Sri Hapsari merasa risih, tidak bernafsu karena sesama jenis.